Terbaru 10 Cara Menentukan Target Audience Content Marketing

Author:

Cara menentukan target audience adalah skill wajib bagi bisnis. Khususnya yang tengan membangun stragtegi content marketing.

Pernah merasa kontenmu serasa hilang di lautan internet? Bagus, karena itu tandanya kamu mungkin perlu kenalan lebih dekat dengan si penting “target audience.”

Yup, sebelum sampai ke langkah besar lainnya dalam content marketing, kenali dulu siapa yang benar-benar kamu ajak bicara.

Nah, artikel ini punya cara-cara asyik, praktis, dan terbaru untuk bantu kamu nemuin target audience yang tepat.

Apa Itu Target Audience dalam Content Marketing?

Bayangkan kamu seorang chef. Tentu ada bedanya saat memasak untuk anak-anak yang suka makanan manis atau untuk orang dewasa yang suka pedas.

Dalam content marketing, target audience adalah mereka yang benar-benar butuh, tertarik, atau bisa jadi loyal dengan kontenmu.

Makin paham siapa mereka, makin efektif strategimu.

Manfaat Menentukan Target Audience yang Tepat

Kenapa mesti repot-repot? Karena, konten yang langsung berbicara pada audiens yang tepat itu ibarat magnet—langsung narik perhatian, ningkatin interaksi, dan makin sering dapat klik.

Selain itu, konversi lebih tinggi, Return on Investment (ROI) makin maksimal, dan tentu saja, kamu jadi tahu ke mana energi dan uangmu dialirkan.

Berikut beberapa fakta dan alasan mengapa menentukan target audience itu penting;

  1. Meningkatkan Efektivitas Konten: Konten yang tepat sasaran lebih efektif. HubSpot melaporkan bahwa; konten yang relevan dan terarah punya peluang 2 kali lipat untuk menarik perhatian audiens yang benar-benar tertarik.
  2. Keterlibatan yang Lebih Tinggi: Konsumen lebih tertarik pada konten yang memahami mereka. Sprout Social menemukan bahwa 71% konsumen lebih mungkin untuk berinteraksi dengan merek yang merasa memahami kebutuhan mereka.
  3. Konversi Meningkat: Menurut para ahli, pesan yang tepat sasaran bisa meningkatkan konversi hingga 60%. Audiens cenderung lebih percaya dan membuat keputusan pembelian saat konten terasa relevan bagi mereka. Seperti menemukan kunci yang pas untuk gemboknya. Content Marketing Institute.
  4. Menghemat Sumber Daya: Menargetkan audiens yang tepat juga bisa menghemat biaya. Content Marketing Institute mencatat bahwa perusahaan yang fokus pada audiens spesifik bisa mengurangi biaya pemasaran hingga 30%.
  5. Brand Loyalty yang Lebih Kuat: Ikatan emosional lebih kuat ketika audiens merasa konten dibuat untuk mereka. Edelman menemukan bahwa 67% konsumen bersedia menjadi pelanggan setia jika konten tersebut terasa personal dan relevan.
  6. Data sebagai Panduan yang Jelas: Data audiens memberikan panduan strategi yang lebih jelas. Ini bukan lagi menebak-nebak, tetapi memastikan strategi berjalan tepat sasaran dengan data yang akurat.

Menentukan target audiens itu penting untuk navigasi yang jelas dalam marketing. Tanpa audiens spesifik, konten bisa tersesat.

Cara Menentukan Target Audience

Langsung aja kita bahas cara menentukan target audience yang bisa kamu coba buat nemuin target audience dengan lebih cerdas.

Siap? Yuk kita mulai.

Analisis Data Demografis

Langkah pertama, coba lihat siapa yang saat ini jadi pelanggan atau pengikutmu. Umur mereka? Latar belakang pendidikan? Dari mana asalnya? Data demografis ini sederhana tapi ampuh.

Kamu bisa cek data ini lewat Google Analytics atau insight dari media sosial. Dengan begitu, kamu tahu audiens usia berapa dan dari daerah mana yang paling nyambung dengan kontenmu.

Penggunaan Data Psikografis

Nah, data demografis aja nggak cukup. Sekarang kita masuk ke dalam, lihat apa yang mereka sukai, apa hobi mereka, nilai-nilai yang mereka pegang.

Ini namanya data psikografis. Dengan tahu psikografis mereka, kamu nggak cuma tahu siapa audiensmu, tapi kenapa mereka tertarik dengan kontenmu.

Membuat Buyer Persona

Bayangkan, kamu punya teman imajiner yang mewakili audiensmu. Kamu tahu dia suka kopi hitam tanpa gula, hobinya hiking, dan selalu beli barang di toko online tengah malam. Itulah buyer persona—gambaran spesifik dari audiens idealmu.

Mulailah dengan membuat karakter yang mewakili targetmu, lengkap dengan demografi dan psikografinya.

Ada banyak alat canggih yang bisa kamu pakai. Coba buka Google Trends. Di sana, kamu bisa lihat topik-topik yang lagi populer di kalangan target audiensmu.

Lalu, lanjutkan dengan Google Keyword Planner untuk menggali kata kunci yang sering dicari mereka. Ibarat mendengarkan apa yang mereka bicarakan sehari-hari.

Melakukan Survei Audiens Langsung

Langsung tanya aja! Kadang cara termudah adalah yang paling efektif. Buat survei sederhana dengan beberapa pertanyaan yang menggali kebutuhan, preferensi, dan kesukaan audiens.

Kamu bisa pakai Google Forms, SurveyMonkey, atau sekadar polling di Instagram. Dengan begini, kamu benar-benar tahu apa yang mereka mau.

Analisis Kompetitor

Kompetitormu juga punya rahasia. Coba amati bagaimana mereka menarik audiens, lihat konten mereka yang paling banyak mendapat like atau komentar.

Analisis kompetitor ini bukan untuk meniru, tapi mencari celah di mana kamu bisa memberikan sesuatu yang berbeda dan lebih relevan untuk audiens yang sama.

Memanfaatkan Media Sosial Analytics

Media sosial itu gudangnya data! Instagram, Facebook, dan Twitter punya analytics yang bisa kasih gambaran siapa pengikutmu, kapan mereka aktif, bahkan jenis konten apa yang mereka suka.

Dari sini, kamu bisa tahu apa yang membuat mereka bertahan, atau malah kabur.

Melakukan Customer Feedback Analysis

Jangan anggap remeh komentar dan ulasan dari pelanggan. Mereka jujur soal apa yang mereka suka dan nggak suka. Lihat review produk, komentar di postingan, atau pesan yang masuk.

Ini semua adalah bahan emas untuk memahami apa yang audiensmu benar-benar inginkan.

Menggunakan Heatmap dan Analisis Perilaku di Situs Web

Pernah dengar heatmap? Alat ini bikin kita tahu area mana dari halaman situs yang paling banyak diklik dan digeser-geser pengunjung.

Tool seperti Hotjar atau Crazy Egg bisa bantu kamu lihat bagaimana pengunjung situsmu berinteraksi dengan konten.

Bagi mereka, bagian mana yang bikin penasaran dan bikin lama-lama ngelihat. Data ini, jangan dianggap enteng.

Melihat Tren dan Insights dari Platform Video (YouTube, TikTok)

Platform video sekarang lagi booming. YouTube dan TikTok, misalnya, punya banyak data tentang siapa penonton videomu.

Lihat tren video, siapa yang paling sering nonton, dan tipe konten yang sering mereka cari. Ini jadi petunjuk yang bagus untuk konten yang relevan dengan audiensmu.

Menerapkan A/B Testing pada Konten

Kadang, nggak ada salahnya coba-coba. Uji coba dua jenis konten atau format berbeda, misalnya dua judul artikel atau dua jenis thumbnail video.

Ini namanya A/B Testing. Dari hasilnya, kamu bisa lihat mana yang paling efektif menarik perhatian audiens.

Menggunakan Forum Online dan Komunitas (Reddit, Quora, Kaskus)

Nah, forum-forum seperti Reddit, Quora, atau Kaskus itu harta karun. Di sana orang bebas bertanya dan berdebat.

Kamu bisa intip-intip apa saja pertanyaan, keluhan, atau bahkan impian audiens terkait topik yang kamu minati. Dari sana, kamu jadi tahu isu yang sedang mereka hadapi, serta kata-kata yang mereka gunakan.

Tips Mengintegrasikan Data Audience dalam Strategi Content Marketing

Sekarang, setelah tahu siapa audiensmu, saatnya memasukkan semua data itu ke dalam strategi content marketing.

Bayangkan mereka saat kamu menulis, gunakan kata-kata yang sering mereka pakai, buat judul yang bikin mereka tertarik, dan sesuaikan topik sesuai kebutuhan mereka.

Jangan lupa, konten yang berhasil adalah konten yang benar-benar berbicara pada audiens.

Kesimpulan

Punya konten bagus itu penting. Tapi konten yang berhasil hanya untuk mereka yang tepat. Jadi, sebelum memulai, luangkan waktu untuk benar-benar memahami target audience-mu.

Buat mereka merasa bahwa kontenmu memang dibuat khusus untuk mereka—karena memang begitu. Dan saat audiens merasa dimengerti, percayalah, mereka akan datang lagi dan lagi.

Semoga cara-cara ini bisa membantu kamu menemukan target audience dengan lebih mudah. Ingat, dunia content marketing itu dinamis. Tetap eksplorasi, tetap dengarkan, dan terus beradaptasi dengan kebutuhan audiensmu.